Jumat, 14 Agustus 2015
Komunikasi dalam jaringan
KOMUNIKASI DALAM JARINGAN
A.
Pengertian
Komunikasi
Komunikasi
adalah
penyampaian informasi yang berupa pesan, ide ataupun gagasan dari satu
pihak ke pihak yang lainnya, dimana kedua pihak itu saling mengerti
dengan apa yang dibicarakan. Pada umumnya komunikasi dilakukan secara
lisan
atau verbal, tapi pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang
komunikasi dalam jaringan.
B.
Jenis
– Jenis Komunikasi
1.)
Komunikasi
Lisan
Komunikasi lisan adalah
komunikasi yang dilakukan secara langsung dan tidak ada jarak dan peralatan
yang membatasi.
2.)
Komunikasi
Tulisan
Komunikasi tulisan adalah
komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung atau menggunakan media
perantara. Komunikasi tulisan dapat berupa surat, SMS, e-mail dan lain
sebagainya.
C.
Pengertian
Komunikasi Daring
Istilah komunikasi dalam jaringan
mengacu pada membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui/menggunakan jaringan
komputer. Komunikasi dalam jaringan adalah komunikasi yang cara penyampaian dan
penerimaan pesan dilakukan dengan jaringan internet.
Komunikasi dalam jaringan pertama
dimulai tahun 1960, di sebuah universitas di Hawaii yang memiliki daerah yang
luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer - komputer yang tersebar di
kampus tersebut. Kemudian Universitas of Hawaii mengembangkan teknologi Ethernet
(perangkat komunikasi pada komputer) dengan nama “ALOHA”. Di dalam Ethernet
tersebut ditanam sebuah software yang didalamnya terdapat sebuah protocol yang
pada saat itu disebut dengan nama ARPANET, yang diluncurkan tahun 1969. ARPANET
untuk saat ini sudah berkembang menjadi nama internet yang berasal dari interconnected
network. Penggunaan komunikasi dalam jaringan dalam dunia pendidikan
pertama kali tahun 1980-an ditandai dengan pengenalan komputer sebagai media
pendidikan dan pertengahan tahun 1990 dengan munculnya word wide web.
D.
Fungsi
dan Jenis Daring
ü
Jenis
– Jenis Daring :
1.) Komunikasi
dalam jaringan sinkron
Komunikasi dalam jaringan secara real time
menggunakan komputer sebagai media, disebut dengan komunikasi dalam jaringan
serempak/sinkron. Contoh komunikasi sinkron misalkan aplikasi chat (yahoo messenger, google talk, MIRc dll),
video chat (skype, line, facetime,
google+ hangout, dll).
2.) Komunikasi
dalam jaringan asinkron
Komunikasi dalam jaringan secara tunda menggunakan
komputer sebagai media, disebut dengan komunikasi dalam jaringan tak serempak/asinkron.
Contoh komunikasi asinkron misalnya aplikasi e-mail, video streaming, dll).
ü Fungsi Daring :
1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar secara
efisien, ekonomis dan tanpa kesalahan.
2. Memudahkan komunikasi jarak jauh tanpa perlu bertemu
langsung.
3. Mempersingkat waktu dalam komunikasi
4. Mempermudah berkomunikasi dengan banyak orang.
E. Komponen – Komponen Pendukung Daring
Terdapat
beberapa komponen yang harus tersedia untuk melakukan komunikasi dalam
jaringan. Komponen – komponen tersebut dikelompokkan menjadi 3 bagian sebagai
berikut :
1.
Perangkat
Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah perangkat
yang bentuknya dapat dilihat dan dapat kita raba secara langsung. Contoh dari
perangkat keras yang diperlukan untuk melaksanakan komunikasi dalam jaringan
adalah :
ü
Komputer
ü
Headset
ü
Microphone
ü
Webcam
ü
Perangkat
pendukung koneksi internet, contoh : modem, wifi dan lain sebagainya
2. Perangkat Lunak (Software)
Software
adalah perangkat
perantara antara perangkat keras (Hardware)
dengan perangkat pengguna (Brainware).
Perangkat lunak yang biasa digunakan untuk daring antara lain
ü
Browser
ü
Skype
ü
Yahoo! Messenger
3.
Perangkat
Pengguna (Brainware)
Brainware
atau perangkat
pengguna adalah manusia yang terlibat dalam penggunaan serta pengaturan
komunikasi dalam jaringan.
Rabu, 05 Agustus 2015
10 Hal yang Membuat Wanita ilfil
1. Merasa Keren
Tau gak sih, wanita itu ga suka sama
pria yang over PD. Misalnya, ketika ada wanita yang mengajakmu
berkenalan, kamu langsung saja menyimpulkan bahwa dia suka sama kamu.
Terus kamu mulai deh sok jual mahal ketika dia mengajakmu bicara. Ayolah
boys, belum tentu juga dia suka beneran sama kamu. Jadi mending yang wajar aja!
2. Lemot
Sebagai laki-laki, kamu harus terlihat
wibawa. Nah, bagaimana bisa wibawa kalau kamu kurang meng-upgrade
informasi? Si dia ngajak bicara apa, kamu ga paham. Si dia tanya apa,
kamu ga tahu. Yah, males deh wanita. Sia dia ngajak bicara apa kamunya
ga konek, aduh…!
3. Garing
Semua wanita itu, sangat mendambakan
sosok laki-laki yang menyenangkan untuk diajak ngobrol. Laki-laki yang
punya selera humor, laki-laki yang bisa membuat dia tertawa, dan
laki-laki yang bisa menghibur. Perempuan akan bosan dengan percakapan
yang mudah ketebak. Misalnya untuk membuka percakapan di
sms/wa/line/chat dengan “Apa kabar?” Lalu pertanyaan berikutnya selalu
“Lagi apa?”. Jika sudah begitu, siapa juga yang mau balas. Perempuan
juga sebel dengan laki-laki yang tidak bisa mengembangkan pembicaraan.
Misalnya, saat lagi ngobrol, kamu lebih banyak menjawab pertanyaan si
wanita daripada balik bertanya. Jangankan mencari topik baru, bertanya
balik pun kamu bingung. Garing dong! Masa dia terus yang harus nyari
bahan obrolan.
4. Kasar
Wanita itu pada dasarnya adalah makhluk
yang halus, anggun dan sensitif. Sekali aja kamu bersikap kasar, beh,
dia akan langsung illfeel! Wanita pasti akan berfikir “Aduh, belum jadi
suami aja udah berani kasar, gimana nanti kalau udah jadi suami!” Nah
loh.
5. Kemayu
Hei para pria, jangan kelamaan kalau
dandan (ingat ya, dandan ga cuma senjatanya kaum hawa). Jangan takut
panas. Jangan gampang ngeluh. Juga jangan terlalu suka ngaca. Karena,
nanti kamu akan tergolong ke dalam pria kemayu, dan wanita ga suka lho.
6. Terlalu agresif
Wanita akan risih dengan pria yang
terlalu agresif dalam bertindak dan terlalu cepat jatuh cinta.
Lakukanlah pendekatan dengan pelan-pelan. Perlakukan wanita dengan lemah
lembut, tapi tetap hormati lah dia. Kontrol lah sikap dan perbuatanmu
kepadanya. Baru seminggu sms-an masak ngajak jadian, euh!
7. Curhatan
Nah ini. Kalau kamu tipe pria yang suka
sekali mengumbar isi hati ke orang lain, berarti kamu termasuk pria yang
curhatan. Kamu harus ingat bahwa wanita tidak suka dengan pria yang
sedikit-sedikit curhat di medsos, atau yang terlalu blak-blakan untuk
cerita dengan orang lain. Kamu ga ingin kan disebut pria lemah? Wanita
justru lebih suka dengan pria yang memiliki sisi misterius. Pria yang
tidak membiarkan isi hatinya berceceran dimana-mana. Karena pria semacam
ini cenderung dianggap lebih kuat dan bisa menjaga rahasia.
8. Terlalu sibuk dengan dunia “kelaki-lakiannya”
Kamu pasti punya hobi kan? Boleh sih
menekuni hobimu, tapi kamu juga harus bisa membagi waktu dengan bijak.
Jangan sampai kamu terlalu hanyut dalam menekuni hobi. Wanita biasanya
akan kesal kalau kamu tidak pernah mencurahkan perhatian kepadanya dan
hanya asyik dengan dunia mu sendiri.
9. Tidak visioner
Kamu akan jadi imam kelak. Wanita
dewasa, akan lebih memilih pria yang memiliki gambaran hidup yang jelas.
Jadi, wanita akan menghindari pria yang hidupnya cuma seneng-seneng
aja, jalan-jalan, keluyuran ke sana-ke mari, pria pemalas dan hanya
menghabiskan uang pemberian orang tua. Apakah kamu bagian dari pria yang
seperti itu?
10. Jorok
Siapa sih wanita yang mau deket-deket
dengan pria yang bau? Pria yang memakai baju lusuh? Pria yang kukunya
selalu hitam? Pria yang tidak bisa menjaga kebersihan? Jadi, kamu jangan
jadi pria yang jorok. Karena tidak ada wanita yang menyukai pria jorok.
Nah sahabatku para pria, sekarang sudah
tahu kan apa yang paling membuat wanita ilfil. Sekarang, bersemangatlah
memperbaiki diri ya! Pastikan diri kamu layak mendapatkan wanita yang
terbaik!
KIMIA KELAS X - BAB 5 Hukum Dasar Kimia
BAB V HUKUM DASAR KIMIA
-
Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa, “Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.
Contoh: hidrogen + oksigen → hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
-
Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)Proust mengemukakan teorinya yang dikenal dengan hukum perbandingan tetap yang berbunyi; “Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap”
Contoh:
Jika 4 gram hidrogen dengan 40 gram oksigen, berapa gram air yang terbentuk?
Penyelesaian:
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen = 1 : 8
Perbandingan massa hidrogen dengan oksigen yang dicampurkan = 4 : 40
Oleh karena perbandingan hidrogen dan oksigen = 1 : 8 maka 4 gr hidrogen memerlukan 4 x 8
Gram oksigen yaitu 32 gram.
Pada kasus ini oksigen yang dicampurkan tidak bereaksi semuanya, oksigen masih bersisa sebanyak (40 – 32) gram = 8 gram
KIMIA KELAS X - BAB 4 TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
BAB IV TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA
-
Rumus KimiaRumus kimia adalah lambang molekul unsur atau senyawa yang menyatakan jenis dan jumlah relatif atom-atom yang terdapat dalam suatu zat.
Contoh;
- Molekul gas oksigen terdiri atas 2 atom O. Rumus kimia gas oksigen adalah O2
- Molekul air terdiri atas 2 atom hidrogen (indeks H = 2) dan 1 atom oksigen. Rumus kimia air adalah H2O dan lambangnya ditulis H2O.
- Molekul asam cuka terdiri atas 2 atom karbon, 4 atom hidrogen, dan 2 atom oksigen. Rumus kimia asam cuka adalah CH3COOH.
-
Rumus kimia amonium sulfat adalah (NH4)2SO4. Artinya setiap molekul amonium sulfat terdiri atas 2 atom nitrogen (N), 8 atom hidrogen (H), 1 atom belerang (S), dan 4 atom oksigen (O).Rumus kimia sering dinyatakan dalam rumus molekul dan rumus empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang membentuk molekul senyawa. Rumus empiris atau rumus perbandingan menyatakan perbandingan paling sederhana jumlah atom-atom penyusun senyawa tersebut.
-
Tata Nama SenyawaSistem penamaan senyawa kimia dibedakan menjadi dua, yaitu penamaan untuk senyawa organik dan senyawa anorganik. Penamaan senyawa-senyawa ini didasarkan pada rumus kimia dengan aturan-aturan tertentu. Aturan penamaan senyawa anorganik adalah,
-
Tata Nama Senyawa Biner
-
Senyawa Biner yang Terdiri atas Unsur Logam dan NonlogamAturan penamaan;
- Unsur yang berada di depan (logam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut
-
Unsur yang berada di belakang (nonlogam) diberi nama sesuai dengan nama unsur tersebut dengan menambahkan akhiran – ida.Contoh; KCl nama, kalium klorida
-
Muatan kation ditulis menggunakan angka Romawi(jika diperlukan). Unsur logam sebagai kation (ion positif) dan unsur nonlogam (ion negatif). Penulisan angka Romawi berlaku apabila unsur logam di dalamnya memiliki kation lebih dari satu macam.Contoh;
Logam Fe memiliki kation Fe2+ dan Fe3+ sehingga penulisan nama senyawa FeCl3 : besi (III) klorida.
Rumus umum penggabungan kation dan anion pada senyawa biner.
Xa+ + Yb-→ XbYa
Keterangan; Xa+ = kation
Yb- = anion
Perhatikan beberapa contoh berikut;
Mg2+ + Cl–→ MgCl2
Ag+ + Br–→ AgBr
Na+ + O2-→ Na2O
-
Senyawa Biner yang Terdiri Atas Unsur Nonlogam dan NonlogamAturan penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam diikuti dengan nama unsur dan diakhiri dengan akhiran- ida.
Awalan angka Yunani:
Mono : 1
Di : 2
Tri : 3
Tetra : 4
Penta : 5
Heksa : 6
Hepta : 7
Okta : 8
Nona : 9
Deka : 10
Awalan mono hanya dipakai pada unsur nonlogam yang kedua.
Penulisan dilakukan berdasarkan urutan; B- Si- As- C- P- N- H- S- I- Br- Cl- O- F
Contoh;
CO = karbon monoksida
CO2 = karbon dioksida
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
-
-
Tata Nama Senyawa PoliatomSenyawa poliatom adalah senyawa yang terdiri atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang berbeda. Kebanyakan ion poliatom bermuatan negatif, kecuali ion amonium
(NH4+) yang bertindak sebagai kation. Penamaan senyawa poliatom sama dengan aturan penamaan senyawa biner logam dan nonlogam. Naqmun terdapat perbedaan pada penamaan anionnya sebagai berikut.
-
Anion yang terdiri dari atom penyusun yang sama, untuk jumlah oksigen yang lebih sedikit diberi akhiran-it, dan untuk jumlah oksigen yang lebih banyak diberi akhiran-at.Contoh;
SO32- : sulfit
SO42- : sulfat
- Khusus untuk CN– dan OH– mendapat akhiran-ida.
-
Anion yang mengandung unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, dan I), urutan penamaan anion dengan jumlah oksigen terkecil sampai terbesar, yaitu: hipo + nama unsur + akhiran-it,Nama unsur + akhiran –it, nama unsur + akhiran –at, sampai per + nama unsur + akhiran –at.
Contoh:
ClO– : hipoklorit
ClO2– : klorit
ClO3– : klorat
ClO4– : perklorat
Rumus umum penggabungan kation dan anion pada senyawa poliatom:
Xa+ + YZb-→ Xb(YZ)a
Contoh:
NH4+ + Cl–→ NH4Cl : amonium klorida
K+ + CN–→ KCN : kalium sianida
Zn2+ + OH–→ Zn(OH)2 : seng hidroksida
Fe3+ + SO42-→ Fe2(SO4)3 : besi (III) sulfat
Mg2+ + SO42-→ MgSO4 : magnesium sulfat
Tidak ditulis Mg2(SO4)2, karena rumus empirisnya
MgSO4.
-
-
Tata Nama Senyawa AsamAsam adalah zat yang di dalam air larut dan terurai menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion negatif. Semua asam diberi nama dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya.
Contoh:
Asam-asam anorganik atau asam mineral.
HF = asam fluorida
H2SO4 = asam sulfat
HClO2 = asam hipoklorit
HClO3 = asam klorit
HClO4 = asam perklorat
HNO3 = asam nitrat
H2C2O4 = asam oksalat
H3PO3 = asam fosfit
H3PO4 = asam fosfat
H2CrO4 = asam kromat
H2Cr2O7 = asam dikromat
H2CO3 = asam karbonat
Contoh asam-asam organik, yaitu asam yang diperoleh dari hewan dan tumbuhan diberi nama dengan nama trivial.
HCOOH asam format
C6H8O7 asam sitrat
C4H6O5 asam malat
C4H4O6 asam tartarat
C4H6O2 asam butirat
C4H12O2 asam kaproat
C6H8O6 asam askorbat
-
Tata Nama Senyawa BasaBasa ditandai dengan adanya ion hidroksida (OH–). Penamaan basa selalu diakhiri dengan anion hidroksida.
Contoh: NaOH natrium hidroksida
Ba(OH)2 barium hidroksida
NH4OH amonium hidroksida
-
Oksida dan Tata Nama OksidaOksida adalah senyawa berupa unsur dan oksigen yang terbentuk pada peristiwa oksidasi. Secara umum oksida dibedakan menjadi oksida logam dan oksida nonlogam. Berdasarkan sifat-sifatnya, oksida dibagi menjadi oksida basa, oksida asam, oksida amfoter, oksida indifferen, dan peroksida.
-
Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air akan menghasilkan basa atau hidroksida.Contoh: Na2O + H2O → 2NaOH
Natrium oksida natrium hidroksida
-
Oksida asam adalah oksida nonlogam yang bereaksi dengan air akan menghasilkan asam.Contoh: CO2 + H2O → H2CO3
Karbon dioksida asam karbonat
-
Oksida amfoter adalah oksida logam atau nonlogam yang dapat bersifat sebagai oksida asam atau oksida basa.Contoh: Al2O3 (aluminium oksida) dan PbO (timbal oksida)
-
Oksida Indifferen adalah oksida logam atau nonlogam yang tidak bersifat sebagai oksida asam ataupun oksida basa.Contoh: H2O (air), NO (nitrogen monoksida), dan MnO2 (mangan dioksida)
-
Peroksida adalah oksida logam atau oksida nonlogam yang kelebihan atom O.Contoh: H2O2 (hidrogen peroksida) dan Na2O2 (natrium peroksida).
-
-
-
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur yang mempunyai bilangan oksidasi hanya satu macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsurnya yang kemudian dibutuhkan kata oksida.Contoh:
- Senyawa Al2O3 tersusun atas unsur Al yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +3 dinamai senyawa aluminium oksida.
- Senyawa Na2O yang tersusun atas unsur Na yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dinamai senyawa natrium oksida.
-
Untuk oksida yang tersusun atas unsur logam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, pemberian nama dilakukan dengan menyebutkan nama unsur logamnya yang diikuti dengan tingkat bilangan oksidanya yang ditulis dengan angka Romawi dalam kurung dan diikuti kata oksida.Contoh:
- Senyawa oksida tembaga dapat terbentuk dari unsur tembaga yang mempunyai bilangan oksidasi +1 (Cu2O) dan +2(CuO), sehingga senyawa Cu2O dinamakan senyawa tembaga (I) oksida dan senyawa CuO dinamakan senyawa tembaga (II) oksida.
- Senyawa oksida besi dapat terbentuk dari unsur besi yang mempunyai bilanagan oksidasi +2 (FeO) dan +3 (Fe2O3), sehingga senyawa FeO dinamakan besi (II) oksida dan senyawa Fe2O3 dinamakan besi (III) oksida.
-
Untuk senyawa oksida yang tersusun atas unsur nonlogam yang mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, pepberian nama dilakukan dengan menyebutkan jumlah atom unsur dan oksida yang terikat pada unsur dengan awalan .Contoh:
- Senyawa oksida klor dapat terbentuk dari unsur klor yang mempunyai bilangan oksidasi +1(Cl2O), +5(Cl2O5), dan +7(Cl2O7), sehingga nama senyawa tersebut berturut-turut adalah diklor monoksida, diklor pentaoksida dan diklor heptaoksida.
- Senyawa oksida nitrogen dapat terbentuk dari unsur nitrogen yang mempunyai bilangan oksidasi +1 (N2O), +2 (NO), +4 (NO2), dan +5 (N2O5), sehingga senyawa N2O5 dinamakan dinitrogen pentaoksida.
-
Tata Nama Senyawa Hidrat
Beberapa senyawa yang berwujud kristal mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis, sehingga kristal senyawa tersebut mengandung “air kristal” . Senyawa yang mengandung air kristal disebut hidrat. Kristal hidrat tidak berair karena molekul air terkurung rapat dalam kristal senyawa. Senyawa hidrat dibeeri nama dengan menambahkan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat diakhir nama senyawa tersebut.
Contoh:
CuSO4 . 5H2O = Tembaga (II) sulfat pentahidrat
Na2CO3 . 10H2O = Natrium karbonat dekahidrat
-
Beberapa Senyawa Kimia di Sekitar Kita
Beberapa senyawa kimia yang serin ditemui dalam kehidupan sehari- hari sebagai berikut.
- Dacron atau poliethiena glikol tereftalat dengan rumus molekul (C10H8O4)n . Dacron digunakan sebagai busa pada peralatan rumah tangga, seperti bantal dan kasur.
- Freon atau dicloro difluoro karbon, dengan rumus molekul CCl2F2 digunakan sebagai bahan pendingin lemari es dan AC, serta pengisi obat semprot (spay).
- Kloroform atau triklorometana, dengan rumus molekul CHCl3. Kloroform pada suhu kamar berupa zat cair, berbau, mudah menguap, dan bersifat membius.
- DDT atau dikloro difenil trikloro etana, dengan rumus molekul C14H9Cl5 , digunakan sebagai pestisida.
- PVC atau polivinil klorida, dengan rumus molekul (H2CCClH)n . Digunakan untuk membuat pipa pralon, pembungkus kabel, dan tas plastik.
- Teflon atau tetrafluoroetena, dengan molekul (F2C = CF2)n. Sifatnya sangat keras dan tahan panas, sehingga banyak digunakan sebagai pengganti logam pada peralatan mesin-mesin dan peralatan rumah tangga.
-
Aseton, mempunyai rumus kimia CH3COOCH3 dipakai sebagai pelarut pada industri selulosa asetat, serat, fotografi film, cat, dan pernis serta digunakan sebagai pembersih cat kuku.
-
Persamaan ReaksiPersamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus kimia pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk) yang dipisahkan dengan tanda (→) disertai koefisiennya masing-masing.
Prinsip yang mendasari penulisan persamaan reaksi adalah hukum kekekalan massa oleh Lavoisier. Hukum ini menyatakan bahwa massa sebelum reaksi sama dengan massa ssudah reaksi. Dengan demikian, persamaan reaksi disetarakan dengan syarat-syarat sebagai berikut.
- Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi selalu sama
-
Pereaksi dan hasil reaksi dinyatakan dengan rumus kimia yang benar. Pereaksi ditulis di sebelah kiri tanda panah, sedangkan hasil reaksi ditulis di sebelah kanan tanda panah.Contoh : A + B → C + D
-
Persamaan reaksi pembakaran senyawa organik dengan menambahkan O2, yaitu :
- Reaksi pembakaran sempurna menghasilkan CO2 dan H2O
- Reaksi pembakaran tidak sempurna menghasilkan CO dan H2O
-
Perasamaan reaksi harus memenuhi hukum Kekekalan Massa. Apabila jumlah unsur di sebelah kiri tanda panah berbeda dengan jumlah unsur di sebelah kanan, ditambahkan angka sebagai koefisien reaksi di depan senyawa yang berhubungan. Perbandingan koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol.Contoh:
H2 + O2→ H2O (belum setara)
Setelah ditambahkan angka menjadi
2H2O + O2→ 2H2O
-
Pada reaksi yang kompleks, penyetaraan reaksi dilakukan dengan cara aljabar, yaitu dengan menggunakan variabel-variabel sebagai koefisien senyawa.Contoh:
aHNO3 + bH2S → cNO + dS + eH2O
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e, karena a = c, maka
3a = a + e
2a = e
Atom H : a + 2b = 2e, karena e = 2a, maka:
a + 2b = 2(2a)
2b = 4a – a
2b = 3a
b = a
atom S : b = d = a
Misal a = 2, persamaan reaksi tersebut menjadi:
2HNO3 + 3H2S → 2NO + 3S + 4H2O
-
Wujud zat-zat yang terlibat reaksi harus dinyatakan dalam tanda kurung setelah rumus kimia. Wujud zat dalam persamaan reaksi disingkat dengan:(s) : solid (zat padat)
(l) : liquid (zat cair)
(aq) : aqueous (larut dalam air)
(g) : gas
Contoh:
2HNO3(aq) + 3H2S(aq) → 2NO(g) + 3S(s) + 4H2O(l)
-
KIMIA KELAS X - BAB 3 Ikatan Kimia
BAB III IKATAN KIMIA
Keterangan;
= momen dipol dalam Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam cm
Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan, sedangkan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. Pada pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah dan paling panjang. Semakin banyak pasangan elektron milik bersama maka semakin kuat ikatan. Namun, panjang ikatannya semakin kecil atau pendek.
Contoh;
Ikatan : N – N N N N N
Panjang ikatan (A) : 1,47 1,24 1,10
Energi ikatan (kJ/mol) : 163 418 941
-
Terbentuknya Ikatan KimiaAntara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur cenderung membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas mulia (golongan VIIIA).
Walter Kossel, dan Gilbert Lewis pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan elektron kedua atom tersebut sama dengan susunan elektron gas mulia atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut kaidah oktet.
Sementara itu, atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hidrogen sampai dengan boron cenderung memiliki konfigurasi elektron gas helium atau mengikuti kaidah duplet.
Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Elektron valensi menunjukkan kemampuan suatu atom untuk berikatan dengan atom lain.
Unsur-unsur dari golongan alkali dan alkali tanah, untuk mencapai kestabilan cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif. Unsur-unsur yang mempunyai kecenderungan membentuk ion positif termasuk unsur elektropositif. Unsur-unsur dari golongan halogen dan khalkogen mempunyai kecenderungan menangkap elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion negatif. Unsur-unsur yang demikian termasuk unsur elektronegatif.
Contoh;
- Fluorin (9F) mempunyai susunan elektron 2. 7. Flourin memerlukan satu elektron untuk mencapai kestabilan (elektron terluar 8).
-
Kalsium (20Ca) mempunyai susunan elektron 2. 8. 8. 2. Kalsium melepaskan 2 elektron untuk mencapai kestabilan (elektron terluar 8).Atom-atom yang belum stabil yaitu unsur-unsur selain gas mulia. Unsur ini selalu berusaha untuk mencapai keadaan yang stabil. Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antar unsur melakukan hal-hal berikut;
-
Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron)Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.
- Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom yang bergabung membentuk susunan elektron seperti gas mulia, yang dikenal dengan ikatan kovalen.
- Ikatan logam
- Ikatan hidrogen
- Ikatan Van der Waals
- Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya
tarik-menarik antara ion positif dan ion negatif. Ion positif terbentuk
karena unsur logam melepaskan elektronnya. Sedangkan ion negatif
terbentuk karena unsur non logam menerima elektron. Ikatan ion terjadi
karena adanya serah-terima elektron. Pada saat terjadi pelepasan
elektron, atom tersebut berubah menjadi sebuah kation (ion positif)
karena kelebihan muatan positif. Energi ionisasi diperlukan untuk
melepas sebuah elektron. Berbeda antara atom satu dengan lainnya.
Pada umumnya, atom-atom dari unsur logam memiliki energi ionisasi yang lebih rendah. Oleh karena itu unsur-unsur tersebut, cenderung melepas elektron dan berubah menjadi kation. Sebagai contoh unsur natrium (Na) mudah melepaskan satu elektron menjadi ion natrium (Na+). Sementara itu atom-atom dari unsur non logam memiliki afinitas elektron yang tinggi sehingga cenderung untuk menangkap elektron. Saat terjadi penangkapan elektron, atom tersebut berubah menjadi anion (ion negatif). Misalnya atom klor (Cl) mudah menangkap satu elektron dan menjadi ion klorida (Cl–).
Terjadinya ikatan antara 11Na dengan 17 Cl sebagai berikut ;
K L M
11Na 2. 8. 1 melepas 1 elektron, membentuk Na+ : 2. 8
17Cl : 2. 8. 7 menerima satu elektron, membentuk Cl– : 2. 8. 8
Na Na+ + e–
Cl + e–Cl–
Na + Cl Na+ + Cl–
Na + dan Cl– membentuk ikatan ion NaCl (Natrium klorida)
Ikatan ion mudah terjadi jika atom-atom suatu unsur mempunyai perbedaan elektronegativitas yang besar ( lebih besar dari 1,7). Menurut Pauling, jika perbedaan elektronegativitas semakin besar, ikatan kimia yang terbentuk semakin bersifat ionik. Pada umumnya ikatan ion terjadi antara unsur-unsur golongan IA dan IIA (unsur logam) dengan unsur-unsur golongan VIIA dan VIA ( unsur nonlogam).
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut,
- Dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena
partikel-partikel ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada
elektron yang bebas bergerak.
- Leburan dan larutannya menghantarkan listrik
- Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores
- Titik leleh dan titik didihnya tinggi
- Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut non polar
- Dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena
partikel-partikel ionnya terikat kuat pada kisi, sehingga tidak ada
elektron yang bebas bergerak.
-
-
Ikatan Kovalen dan Ikatan Logam
-
Ikatan KovalenIkatan kovalen dapat terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam lain dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron. Jadi secara langsung ikatan ini bersifat nonelektrostatik. Adakalanya dua atom dapat menggunakan lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan bersama dua pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap dua atau rangkap tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung pada kebutuhan tiap atom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah oktet atau duplet).
Penggunaan bersama pasangan elektron digambarkan oleh Lewis menggunakan titik elektron. Rumus Lewis merupakan tanda atom yang di sekelilingnya terdapat titik (), silang (x), atau bulatan kecil (.
Tanda ini menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan. Oleh karena itu, rumus ini sering disebut sebagai rumus elektron atau titik elektron.
Langkah-langkah untuk menulis rumus molekul Lewis sebagai berikut;
- Menuliskan simbol atom unsurnya
- Menentukan jumlah elektron valensi atom tersebut
- Meletakkan titik (.), silang (x), atau bulatan kecil ( yang mewakili elektron valensi pada sisi simbol atom.
-
-
Ikatan kovalen NormalDalam ikatan kovalen normal digunakan dasar pemakaian bersama pasangan elektron. Dalam hal ini pasangan elektron tersebut berasal dari kedua atom. Jumlah ikatan yang terdapat dalam suatu molekul dapat diramalkan dengan menghitung jumlah elektron yang digunakan bersama-sama, selain itu juga, jumlah dan jenis atom yang membentuk molekul. Oleh karena itu, dalam ikatan ini dikenal adanya ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, dan kovalen rangkap tiga.
-
Ikatan Kovalen TunggalIkatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama satu pasang elektron, ikatan ini digambarkan dengan satu garis lurus.
Contoh:
-
Ikatan H dengan H dalam molekul H2rumus titik elektronnya H
rumus titik elektronnya H
1 atom H berikatan dengan 1 atom H yang lain dan tiap-tiap atom H menyumbangkan 1 elektron.
H + H H H H – H H2
-
Ikatan H dengan Cl dalam molekul HCl1 atom H berikatan dengan 1 atom Cl yang masing-masing menyumbangkan 1 elektron.
H + xCl H xCl H – Cl HCl
-
-
Ikatan Kovalen Rangkap DuaIkatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama dua pasang elektron. Ikatan ini digambarkan dengan dua garis lurus.
Contoh;
Ikatan antara atom O dengan atom O yang lain dalam molekul O2
O = O O2
-
Ikatan Kovalen Rangkap TigaIkatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama tiga pasang elektron. Ikatan ini digambarkan dengan tiga garis lurus.
Contoh;
Ikatan antara atom N dengan atom N lain dalam molekul N2
N N N2
-
-
Ikatan Kovalen KoordinasiIkatan kovalen koordinasi yaitu ikatan kovalen dimana pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyai pasangan elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet dengan atom lain. Atom lain ini membutuhkan dua elektron dan belum mencapai konfigurasi oktet.
Contoh; senyawa SO3, NH4+ dan lain-lain
-
Ikatan Kovalen Polar dan NonpolarPerbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar.
Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H –Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Contoh;
- Senyawa kovalen polar; HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
-
Senyawa kovalen nonpolar; H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan beberapa hal berikut;
-
Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat ditentukan dengan:
-
Keterangan;
= momen dipol dalam Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam cm
- Bentuk molekul. Jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka biasanya senyawanya bersifat polar.
-
Jika molekul terdiri atas dua buah unsur.
-
Jika kedua unsur itu sejenis ikatannya nonpolarContoh; H2 dan Cl2
-
Jika kedua unsur itu tidak sejenis, biasanya ikatannya polar.Contoh; HCl dan HBr
-
-
Jika molekul terdiri atas tiga atau lebih unsur yang berbeda.
-
Jika atom yang berada di tengah molekul (atom pusat) mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik ke salah satu atom, ikatannya polar.Contoh; H2O, dan NH3
-
Jika atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom, ikatannya nonpolar.Contoh; CH4 dan CO2
-
- Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misalnya H2, O2, N2, Cl2, dan CO2 ), cair (misalnya H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
- Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antara molekulnya lemah meskipun ikatan antar atomnya kuat
- Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa diantaranya dapat berinteraksi dengan pelarut polar
- Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya.
Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan, sedangkan energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. Pada pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah dan paling panjang. Semakin banyak pasangan elektron milik bersama maka semakin kuat ikatan. Namun, panjang ikatannya semakin kecil atau pendek.
Contoh;
Ikatan : N – N N N N N
Panjang ikatan (A) : 1,47 1,24 1,10
Energi ikatan (kJ/mol) : 163 418 941
- Ikatan Logam
- Pada suhu kamar umumnya padat
- Mengkilap
- Menghantarkan panas dan listrik dengan baik
-
Dapat ditempa dan dibentukDalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closly packed). Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam larutan elektron. Dalam susunan seperti ini elektron valensinya relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada salah satu inti atom. Ikatan logam terjadi akibat interaksi antara elektron valensi yang bebas bergerak dengan inti atau kation-kation logam yang menghasilkan gaya tarik.
KIMIA KELAS X - BAB 2 Sistem Prebiotik Unsur
BAB II SISTEM PERIODIK UNSUR
Periode 7 golongan yang sama, terdapat unsur-unsur Aktinida.
Unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah
Sistem periodik.
-
Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-UnsurPengelompokan unsur-unsur mengalami perkembangan dari yang paling sederhana hingga modern. Sejarah perkembangan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut;
-
Logam dan NonlogamPara ahli kimia Arab dan Persia pertama kali mengelompokkan unsur-unsur menjadi dua, yaitu Lugham (logam) dan Laysa lugham (non logam). Unsur logam yang dikenal saat itu ada 16 unsur, diantaranya besi, emas, perak, seng, nikel dan tembaga. Sementara unsur non logam yang dikenal ada 7, yaitu arsen, hidrogen, nitrogen, oksigen, karbon, belerang, dan fosfor.
-
Hukum Triade DobereinerPada tahun 1829, John Wolfgang Dobereiner, ahli kimia dari Jerman melihat adanya kemiripan sifat diantara beberapa unsur. Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut kemiripan sifat yang ada. Ternyata setiap kelompok terdiri atas tiga unsur (sehingga disebut triade).
Unsur-unsur dalam satu triade juga disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Berdasarkan aturan tersebut massa atom relatif unsur unsur kedua merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. Penemuan ini memperlihatkan adanya hubungan antara massa atom relatif dengan sifat-sifat unsur.
Contoh : Triade Cl Br I, massa atom relatif Br adalah
Ar = Ar Cl + Ar I
2
Ar = 35,5 + 127
2
Ar = 81,25
Pengelompokan ini ternyata memiliki kelemahan. Kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam tiap kelompok.
-
Hukum Oktaf NewlandsTahun 1864, A.R. Newlands, seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris mengemukakan penemuannya yang disebut hukum oktaf. Berdasarkan hukum ini unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Ternyata unsur-unsur yang berselisih 1 oktaf (misalnya, unsur H dengan unsur kedelapan yaitu F pada tabel 2.2) menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan perubahan sifat unsur. Hukum Oktaf menyatakan ” jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan”.
Pada saat daftar Oktaf Newlands disusun, unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. Pengelompokan ini ternyata hanya sesuai untuk unsur-unsur ringan dengan massa atom relatif rendah.
-
Hukum MendeleyevTahun 1869, sarjana bangsa Rusia Dmitri Ivanovich Mendeleyev, mengadadakan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal saat itu. Mendeleyev menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur fungsi periodik diketahui dari massa atom relatifnya. Hal ini berarti jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya. Akibat cara pengelompokan ini terdapat tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat-tempat kosong ini diramalkan akan diisi unsur-unsur yang waktu itu belum ditemukan. Di kemudian hari ramalan itu terbukti dengan ditemukannya unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat. Unsur-unsur tersebut yaitu germanium di bawah silikon dan galium di bawah aluminium.
Sistem periodik Mendeleyev masih mempunyai kelemahan-kelemahan. Kelemahan sistem periodik Mendeleyev yaitu;
- Penempatan unsur tidak sesui dengan kenaikan massa atom relatifnya. Hal ini terjadi karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongan
- Masih banyak unsur yang belum dikenal pada masa itu sehingga banyak tempat kosong dalam tabel.
-
Sistem Periodik ModernTahun 1914, Henry G.J. Moseley, ahli kimia dari Inggris menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern yang disebut juga sistem periodik bentuk panjang, disusun menurut kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik modern ini dapat dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleyev.
Sistem periodik bentuk panjang terdiri atas lajur vertikal (golongan) dan lajur horizontal (periode). Golongan disusun menurut kemiripan sifat, sedangkan periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya.
-
Lajur Vertikal (golongan)Golongan ditulis dengan angka Romawi, terdiri atas 19 golongan. Unsur-unsur yang berada pada lajur vertikal dikelompokkan dalam satu golongan. Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai persamaan sifat karena mempunyai elektron valensi (elektron di kulit terluar) yang sama.
Pada sistem unsur periodik modern (sistem periodik panjang) ada delapan golongan utama dan delapan golongan transisi.
-
Golongan A (Golongan Utama)Golongan utama terdiri atas delapan golongan unsur sebagai berikut :
Golongan IA : Alkali terdiri atas unsur-unsur H, Li, Na, K,Rb, Cs , Fr
Golongan IIA : Alkali tanah terdiri atas unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr,
Ba, dan Ra
Golongan IIIA : Aluminium terdiri atas unsur-unsur B, Al, Ga, In, Ti
Golongan IVA : Karbon terdiri atas unsur-unsur C, Si, Ge, Sn,Pb
Golongan V A : Nitrogen terdiri atas unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi
Golongan VIA : Oksigen terdiri atas unsur-unsur O, S, Se, Te, Po
Golongan VIIA : Halogen terdiri atas unsur-unsur F, Cl, Br, I, At
Golongan VIIIA : Gas mulia terdiri atas unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr,
Xe dan Rn
Unsur yang berada dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat atau hampir sama. Hal ini karena elektron valensi unsur-unsur tersebut sama. Misalnya pada golongan IA bersifat logam lunak, mudah bereaksi dengan air, dan warnanya putih seperti perak.
Tabel unsur-unsur golongan IA
Unsur Susunan Elektron Elektron Valensi
3Li 2. 1 1
11Na 2. 8. 1 1
19K 2. 8. 8. 1 1
37Rb 2. 8. 18. 8. 1 1
55Cs 2. 8. 18. 18.8. 1 1
87Fr 2. 8. 18. 32. 18. 8. 1 1
-
Golongan transisi atau golongan tambahan (golongan B)
-
Golongan transisi (Golongan B), yaitu IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB, dimulai dari periode 4. Golongan B terletak di antara golongan IIA dan IIIA. Khusus golongan VIIIB terdiri atas tiga lajur vertikal.Unsur transisi yang mengisi periode empat merupakan unsur logam, misalnya krom, besi, nikel, tembaga, dan seng. Unsur-unsur logam dan unsur non logam dibatasi secara tegas dengan garis tebal.
Sebanyak 20 unsur non logam terpusatkan di daerah sudut kanan ke bawah.
Unsur-unsur yang paling reaktif terletak di sebelah kiri dan kanan
Dalam tabel periodik. Unsur-unsur yang kurang reaktif berada di tengah. Natrium (Na) dan Kalium (K) merupakan dua unsur logam yang sangat reaktif, terletak di daerah paling kiri. Logam-logam reaktif lainnya berada pada golongan II. Logam-logam yang kurang reaktif berada di tengah pada tabel periodik tersebut, misalnya besi (Fe) dan tembaga (Cu).
Unsur unsur non logam yang tidak reaktif pada sistem periodik berada di tengah, yaitu karbon (C), silikon (Si), belerang (S) dan oksigen (O) yang terletak di sisi kanannya bersifat lebih reaktif. Unsur-unsur nonlogam yang paling reaktif yaitu flourin (F) dan klorin (Cl). Kedua unsur itu terletak pada sisi kanan atas sistem periodik.
-
Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
- Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 57La)
-
Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mempunyai kemiripan sifat dengan 89Ac)Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat
-
-
-
-
Periode 7 golongan yang sama, terdapat unsur-unsur Aktinida.
Unsur-unsur tersebut ditempatkan tersendiri pada bagian bawah
Sistem periodik.
-
Lajur Horisontal (periode)Periode ditulis dengan angka Arab, terdiri atas 7 periode berikut;
Periode 1 berisi 2 unsur
Periode 2 berisi 8 unsur
Periode 3 berisi 8 unsur
Periode 4 berisi 18 unsur
Periode 5 berisi 18 unsur
Periode 6 berisi 32 unsur
Periode 7 berisi 32 unsur
- Mssa Atom Relatif (Ar) dan Sifat Keperiodikan Unsur
-
Massa Atom Relatif (Ar)Massa satu atom adalah satuan massa atom (sma). Massa atom ditentukan dari perbandingan massa atom yang akan ditentukan terhadap massa atom unsur yang telah ditetapkan (massa atom acuan). Dengan cara ini, massa setiap atom dapat ditentukan.
Pada tahun 1825, Jons Jacob Berzelius ahli kimia berkebangsaan Swedia, mendefenisikan massa atom suatu unsur sebagai perbandingan massa satu unsur tersebut terhadap massa satu atom hidrogen. Jika massa atom karbon = 12, berarti massa satu atom karbon 12 kali lebih besar daripada massa satu atom hidrogen.
Atom karbon merupakan atom paling stabil dibandingkan atom-atom lain. Oleh karena itu, atom karbon paling cocok digunakan sebagai standar penentuan harga massa atom unsur-unsur.
Sejak tahun 1961, IUPAC telah mendefenisikan massa atom relatif (Ar) suatu unsur. Menurut IUPAC, massa atom relatif adalah perbandingan massa satu atom unsur tersebut terhadap kali massa satu atom karbon- 12 (C – 12). Defenisi tersebut dirumuskan sebagai berikut;
Ar X = massa rata-rata atom unsur X
x massa 1 atom C – 12
Adapun penentuan massa satu molekul senyawa digunakan istilah massa molekul relatif (Mr). Massa molekul relatif adalah perbandingan massa satu molekul senyawa terhadap massa satu atom C – 12.
Pengertian tersebut dirumuskan sebagai berikut ;
Mr X =
Massa molekul relatif mempunyai kesamaan dengan massa rumus relatif, yaitu sama- sama mempunyai lambang Mr. perbedaan terletak pada partikel penyusunnya. Partikel penyusun massa molekul relatif berupa molekul atau senyawa. Sementara itu, massa rumus relatif partikel penyusunnya berupa ion-ion. Harga Mr suatu senyawa merupakan jumlah total Ar unsur-unsur penyusun senyawa tersebut.
-
Sifat Keperiodikan Unsur
-
Jari-jari AtomJari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
-
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom smakin besar.Dalam satu golongan dari atasb ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit = nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.
-
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik – menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar. Oleh karena itu, jari-jari atom semakin kecil.
-
-
Energi IonisasiEnergi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi tingkat kedua. Dan seterusnya. Apabila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi tingkat pertama.
Energi ionisasi merupakan ukuran mengenai mudah dan tidaknya suatu atom untuk menjadi ion positif. Apabila atom mudah melepaskan elektron (mempunyai energi ionisasi kecil), atom tersebutmudah menjadi ion positif. Apabila atom sukar melepaskan elektron (mempunyai energi ionisasi besar), atom tersebut sukar bermuatan positif. Misalnya energi ionisasi Li lebih besar dibanding Na maka Li lebih sukar bermuatan bermuatan positif dibanding Na. perhatikan penjelasan berikut;
3Li + energi ionisasi Li+ + e–
(2. 1) (2)
11Na + energi ionisasi Na+ + e–
(2. 8. 1) (2. 8)
Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu muatan inti dan jari-jari atom.
- Muatan inti, semakin besar muatan inti, semakin besar pula tarikan inti terhadap elektron. Akibatnya elektron sukar lepas sehingga energi yang diperlukan untuk melepaskannya besar.
-
Jari-jari atom, semakin kecil jari-jari atom, jarak antara inti dan elektron semakin pendek. Dengan demikian, tarikan terhadap elektron semakin kuat sehingga energi ionisasinya semakin besar.Besarnya energi ionisasi unsur-unsur dalam keperiodikan dapat disimpulkan sebagai berikut;
- Dalam satu golongan dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin berkurang.
- Dalam satu periode dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;- Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah. Hal ini mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya semakin kecil.
- Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar. Oleh karena itu, elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin besar.
-
Afinitas ElektronAfinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas. Pembebasan energi ini terjadi pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif. Afinitas elektron merupakan ukuran mengenai mudah atau tidaknya suatu atom menjadi ion negatif. Apabila atom menangkap elektron, atom bermuatan negatif. Semakin besar energi yang dilepaskan suatu atom, semakin mudah atom-atom tersebut menangkap elektron.
Misalnya, atom Cl akan menjadi ion negatif (ion Cl– ) jika menangkap elektron.
17Cl + e Cl– + afinitas elektron
(2. 8. 7) (2. 8. 8)
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, eneri diperlukan atau diserap dan dinyatakan dengan tanda positif (+).
Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi. Unsur-unsur halogen (golongan VIIA) mempunyai afinitas elektron paling besar atau paling negatif yang berarti paling mudah menerima elektron.
-
KeelektronegatifanKeelektronegatifan adalah kecenderungan suatu unsur untuk menarik elektron sehingga bermuatan negatif. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, keelektronegatifan semakin berkurang. Sementara itu dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah. Harga keelektronegatifan ini bersifat relatif antara satu atom dengan atom lainnya. Oleh karenanya tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menentukan atau membandingkan unsur-unsur.
Linus Pauling membuat skala keelektronegatifan yang terkenal dengan skala Pauling. Skala ini berfungsi untuk mengukur keelektronegatifan suatu unsur. Harga skala Pauling berkisar antara 0,7 (dimiliki oleh fransium) sampai dengan 4,0 (dimiliki oleh fluorin).
Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi ionisasi dan afinitas elektronnya. Jadi suatu unsur (misalnya flourin) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron besar, keelektronegatifannya juga besar. Semakin besar keelektronegatifan unsur cenderung semakin mudah membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung semakin sulit membentuk ion negatif, tetapi semakin mudah membentuk ion positif.
-
KIMIA KELAS X - BAB 1 Struktur Atom
Bab I Struktur Atom
Partikel-partikel penyusun atom
-
ElektronBerdasarkan percobaan tetes minyak yang dilakukan oleh Milikan dan Thomson diperoleh
Muatan elektron = -1 dan massa elektron = 0
-
ProtonEugene Goldstein, menggunakan tabung gas yg memiliki katoda, untuk mempelajari partikel positif yg disebut dgn proton. Massa proton = 1 s m a (satuan massa atom) dan muatan proton = +1
-
Inti atomPercobaan Rutherford, tentang hamburan sinar alfa oleh lempeng emas. Menyimpulkan bahwa atom tersusun dari inti atom yg bermuatan positif yg dikelilingi elektron yang bermuatan negatif sehinggaatom bersifat netral.
-
NeutronJames Chadwick, menyatakan bahwa partikel yg menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan massa proton disebut neutron.
-
Perkembangan Teori Atom
Perkembangan konsep atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914).
Eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel di dalam atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar di dalam atom disebut model atom.
-
Model Atom Dalton
- Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi
-
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.Suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbedauntuk unsur yang berbeda.
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri dari atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
-
Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan atau penyusunan kembali atom- atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti bola tolak peluru.
-
Model Atom ThomsonMenurut Thomson, atom adalah bola padat bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Model atom Thomson digambarkan dengan sebagai kismis yang tersebar pada seluruh bagian roti sehingga disebut sebagai model roti kismis.
-
Model Atom RutherfordTeori atom Rutherford muncul berdasarkan eksperimen hamburan sinar alfa dan uranium. Brerdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyimpulkan bahwa;
- Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya.
-
Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh
-
Pemancaran energi. Oleh karenanya elektron lama-kelamaan akan berkurang dan lin-
Tasannya makin lama mendekati inti kemudian jatuh ke dalam inti.
-
-
Model Atom Niels BohrKesimpulan Bohr adalah;
- Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi elektron bermuatan negatif di dalam suatu lintasan
- Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika erlektron berpindah kelintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih kelintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi radiasi.
- Elektron-elektron berkedudukan pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kuli-kulit elektron.
-
Kulit-kulit elektron bukan merupakan kedudukan yang pasti dari suatu elektron. Tetapi hanyalah suatu kebolehjadiannya saja. Teori ini sesuai dengan teori ketidakpastian yang dikemukakan oleh Heisenberg. Yang menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. Dengan demikian kedudukan dan kecepatan gerakan elektron dalam atom berada diruang tertentu dalam atom tersebut yang disebut orbital. Teori mengenai elektron berada dalam orbital-orbital diseputar inti atom inilah yang merupakan pokok teori atom modern.
Langganan:
Postingan (Atom)